Ini memang menjadi sebuah dilema bagi saya. Dilema yang tak kalah akutnya dengan menentukan
universitas. Lagi-lagi karena ini soal masa depan. Masa depan yang memang tak
mengenal kata kepastian.
Selain itu,
moment ini memang adalah moment untuk pertama kalinya saya diberi kesempatan
untuk ambil andil dalam menentukan masa depan negara saya. Untuk pertama
kalinya saya diberikan kesempatan untuk menyuarakan gagasan dan ide saya. Untuk
pertama kalinya keputusan saya didengarkan dianggap dan diperhitungkan oleh
Indonesia. Saat pertama kalinya saya benarbenar mengimplementasikan ilmu
Pendidikan Kewarganegaraan yang selama 12 tahun saya pelajari. Dan saat pertama
kalinya suara saya berbeda dengan suara orang-orang disekitar saya.
Sebuah
konsistensi benar-benar diuji. Saat saya dengan lantang menyuarakan kanan
ternyata mereka keluarga dan dominasi sahabat saya dengan kompaknya menyuarakan
kiri. Ah, debat yang luar biasa tak terkendali setiap saya menyuarakan pendapat
saya tentang alasan saya memilih kanan. Mereka berteriak, begitupun saya.
Karena kami benar-benar merasa pilihan masing-masing dari kamilah yang paling
benar. Kawan jadi lawan, saudara keluarga jadi pesaing. Saya katakan ini
pilihan dan alasan saya. Tapi mereka balik mengatakan "Kamu enggak salah
pilih, Put?" . Nih alasannya kenapa memilih blok kanan :
Terkadang
kita terlalu egois dalam memilih. Kita memilih karena menurut pandangan kita
itulah yang paling tepat dengan kita. Itulah yang paling kita butuhkan. Tapi
cobalah untuk merenung sejenak. Kita berdiri disini, di negeri ini tidaklah
sendiri. Bukalah mata lebar-lebar, tengoklah kanan kiri kita, ada mereka.
Mereka yang juga perlu dipikirkan dan diperhatikan. Ada mereka yang ada
diperbatasan yang nasibnya jauh tak seberuntung kita sekarang, yang tak
seberuntung kita di Jawa. Lihat mereka yang ada di Papua, NTT, NTB. Ada mereka
yang berada di plosok tengah berjuang mati-matian untuk memperjuangkan hidup
dan masa depan mereka. Nasib mereka ada ditangan kita juga. Nasib mereka
ditentukan oleh keputusan kita. Perekonomian, Pendidikan, Pangan dan masa depan
mereka bergantung oleh keputusan kita di tgl 9 Juli nanti.
Sudahlah,
jangan lagi hanya berfikir tentang apa yang kita butuhkan. Tapi berfikirlah
tentang apa yang mereka butuhkan. Jangan menutup mata, memang negeri kita
tengah berada dalam keadaan dimana pangan, sandang dan papan, keadaan dimana
mulut dan perut menjadi hal yang paling dibutuhkan. Oke, mungkin kita yang
berpendidikan sudah tak lagi butuh dengan hal itu. Makanya kalian bisa
mengatakan bahwa kewibawaan adalah hal terpenting untuk negeri kita. Heyhey,
tapi coba lagi lihat mereka yang di perbatasan dan di pelosok, mereka yang
mengais hari dengan harapan sesuap nasi. Sekali lagi hanya sesuap nasilah yang
tengah mereka butuhkan. Dan itulah kenyataan yang ada, dominasi akan kebutuhan
mulut dan perut jauh lebih dibutuhkan. Buktinyapun kita tahu, tingkat
kemiskinan semakin dahsyat. Kita butuh pemimpin yang memang benar-benar bisa
memberika solusi yang tepat dengan alternatif yang hebat untuk menyelamatkan
mereka. Bukan hanya sekedar janji, tapi juga realisasi nyata dan sudah
terbukti.
Dalam kaca
mata saya, si kanan lebih paham dan tahu detail permasalahan yang ada, dan tahu
bagaimana solusi detail program dan konsepnya. Dan yang paling penting adalah
realistis. Tidak muluk-muluk tapi mengena. Tidak mengkhayal sana sini tapi
pasti. Ya, mungkin yang sana akan meneriakkan : "Hey, pemimpin itu enggak
perlu memikirkan detailnya, tapi yang penting harus tegas dan tinggal saja kita
lempar ke pada para ahli yang expert dibidangnya" . Ah, buktinya sekarang
track record pemimpin Indoensia juga seperti itu. Tapi, apa hasilnya? Tuh,
lihat KPK sampek kewalahan menangani permaslahan korupsi di Negeri ini. Letak
dasar permasalahannya karena memang tidak adanya sisitem pengawasan dan
controlling yang maksimal. Atau malah bisa jadi karena para pimpinan yang ada,
cuman bisa lempar sana-sini program dan kebijakan, tidak mendalami benar konsep
detail programnya. Alhasil, ya penyelewengan dengan segala bentuk alasan dengan
mudahnya dilakukan. Sudah saatnya kita harus berani untuk membuat sebuah
perubahan yang berbeda denga kebiasaan yang ada. Sudah saatnya kita
mengumpulkan keberanian melangkah ke zona baru, untuk mendapatkan sebuah
perubahan. Ini memang beresiko. Tapi saya yakin setiap langkah kita pasti akan
ada bayarannya. Sudah saatnya kita
memilih pemimpin yang berbeda yang memberikan penawaran konsep yang berbeda
dari yang lainnya, yang memilki pemikiran simple, enggak ribet, tapi pasti.
Karena memang sudah bukan lagi hal janji-janji indah yang masyarakat butuhkan
tapi sebuah kepastian. Iya, kami mengharap sebuah kepastian.
Bicara
tentang sebuah kewibawaan, memanglah saya melihat pilihan saya dari postur
kewibawaan tidak lebih dari yang lain. Bahkan mereka memilki lebih. Tapi coba
perhatikan dengan detail, bagaimana progress
perubahan sikap dan kewibawaan yang ada dalam diri pilihan saya,
semenjak menjadi calon presiden. Banyak hal yang berubah kearah lebih
meyakinkan. Itu saya rasa bukanlah sebuah hal yang dengan main-mainnya
dilakukan. Tapi, saya melihat ini menunjukkan bahwa Beliau benar-benar lebih
siap dari waktu ke waktu untuk memimpim Indonesia . Ada sebuah adaptasi yang
cepat yang dilakukan olehnya, penempatan diri dan kesadaran bagaimana Ia harus
bersikap dalam sebuah situasi yang ada. Saya yakin, ini adalah kabar yang baik dan
sebuah pembuktian yang tidak lagi dapat dibantah bahwa nantinya, Beliau akan
mampu memiliki kewibawaan yang lebih daripada hari ini, dan mampu menunjukkan
kewibawaan Negara Indonesia :)
Kami selalu
mendukung Anda Pak. Kami percaya Anda adalah pilihan bagi kami, kaum yang
benar-benar menginginkan dan bertekad untuk memiliki sebuah Perubahan. Kami akn
nasib Bangsa kami akan jauh lebih Baik, khususnya daam hal kesejahteraan dan
kemakmuran. Salam 2 JARI :)
Oke, ini adalah opini dari kaca mata saya pribadi. Ini bukanlah sebuah kampanye yang saya lakukan, tetapi hanya menegaskan dan menjelaskan alasan saya memilih Jokowi. Untuk keluarga seisi rumah yang berbeda pendapat dengan saya, juga sahabat-sahabat saya yang juga memiliki pendapat berbeda, Saya yakin, setiap kita sebenarnya memiliki tujuan yang sama baiknya untuk Negri kita, namun mungkin cara dan jalan kitauntuk mewujudkannya yang berbeda. Yaahaa! Perbedaan adalah sebuah hal yang wajar kawan. Yuuk, kita ramai-ramai untuk mneyemarakkan pesta demokrasi ini, sungguh keputusan kita memiliki dampak yang besar untuk saudara-saudara kita di seluruh Indonesia. :) Selamat Pesta Demokrasi Negriku, semoga siapapun yang terpilih mendpatkan ridhoNya Allah. Amin.
waah.. asik baca ternyata kampanye. enggak nyangka sampai di bawa arus.
ReplyDeletesekarang sudah menjadi salam 3 jari untuk INDONESIA !!!