Monday, July 7, 2014

Pilihan Pertama Saya

Ini memang menjadi sebuah dilema bagi saya. Dilema yang tak kalah akutnya dengan menentukan universitas. Lagi-lagi karena ini soal masa depan. Masa depan yang memang tak mengenal kata kepastian.
Selain itu, moment ini memang adalah moment untuk pertama kalinya saya diberi kesempatan untuk ambil andil dalam menentukan masa depan negara saya. Untuk pertama kalinya saya diberikan kesempatan untuk menyuarakan gagasan dan ide saya. Untuk pertama kalinya keputusan saya didengarkan dianggap dan diperhitungkan oleh Indonesia. Saat pertama kalinya saya benarbenar mengimplementasikan ilmu Pendidikan Kewarganegaraan yang selama 12 tahun saya pelajari. Dan saat pertama kalinya suara saya berbeda dengan suara orang-orang disekitar saya.

Sebuah konsistensi benar-benar diuji. Saat saya dengan lantang menyuarakan kanan ternyata mereka keluarga dan dominasi sahabat saya dengan kompaknya menyuarakan kiri. Ah, debat yang luar biasa tak terkendali setiap saya menyuarakan pendapat saya tentang alasan saya memilih kanan. Mereka berteriak, begitupun saya. Karena kami benar-benar merasa pilihan masing-masing dari kamilah yang paling benar. Kawan jadi lawan, saudara keluarga jadi pesaing. Saya katakan ini pilihan dan alasan saya. Tapi mereka balik mengatakan "Kamu enggak salah pilih, Put?" . Nih alasannya kenapa memilih blok kanan :

Terkadang kita terlalu egois dalam memilih. Kita memilih karena menurut pandangan kita itulah yang paling tepat dengan kita. Itulah yang paling kita butuhkan. Tapi cobalah untuk merenung sejenak. Kita berdiri disini, di negeri ini tidaklah sendiri. Bukalah mata lebar-lebar, tengoklah kanan kiri kita, ada mereka. Mereka yang juga perlu dipikirkan dan diperhatikan. Ada mereka yang ada diperbatasan yang nasibnya jauh tak seberuntung kita sekarang, yang tak seberuntung kita di Jawa. Lihat mereka yang ada di Papua, NTT, NTB. Ada mereka yang berada di plosok tengah berjuang mati-matian untuk memperjuangkan hidup dan masa depan mereka. Nasib mereka ada ditangan kita juga. Nasib mereka ditentukan oleh keputusan kita. Perekonomian, Pendidikan, Pangan dan masa depan mereka bergantung oleh keputusan kita di tgl 9 Juli nanti.

Sudahlah, jangan lagi hanya berfikir tentang apa yang kita butuhkan. Tapi berfikirlah tentang apa yang mereka butuhkan. Jangan menutup mata, memang negeri kita tengah berada dalam keadaan dimana pangan, sandang dan papan, keadaan dimana mulut dan perut menjadi hal yang paling dibutuhkan. Oke, mungkin kita yang berpendidikan sudah tak lagi butuh dengan hal itu. Makanya kalian bisa mengatakan bahwa kewibawaan adalah hal terpenting untuk negeri kita. Heyhey, tapi coba lagi lihat mereka yang di perbatasan dan di pelosok, mereka yang mengais hari dengan harapan sesuap nasi. Sekali lagi hanya sesuap nasilah yang tengah mereka butuhkan. Dan itulah kenyataan yang ada, dominasi akan kebutuhan mulut dan perut jauh lebih dibutuhkan. Buktinyapun kita tahu, tingkat kemiskinan semakin dahsyat. Kita butuh pemimpin yang memang benar-benar bisa memberika solusi yang tepat dengan alternatif yang hebat untuk menyelamatkan mereka. Bukan hanya sekedar janji, tapi juga realisasi nyata dan sudah terbukti.

Dalam kaca mata saya, si kanan lebih paham dan tahu detail permasalahan yang ada, dan tahu bagaimana solusi detail program dan konsepnya. Dan yang paling penting adalah realistis. Tidak muluk-muluk tapi mengena. Tidak mengkhayal sana sini tapi pasti. Ya, mungkin yang sana akan meneriakkan : "Hey, pemimpin itu enggak perlu memikirkan detailnya, tapi yang penting harus tegas dan tinggal saja kita lempar ke pada para ahli yang expert dibidangnya" . Ah, buktinya sekarang track record pemimpin Indoensia juga seperti itu. Tapi, apa hasilnya? Tuh, lihat KPK sampek kewalahan menangani permaslahan korupsi di Negeri ini. Letak dasar permasalahannya karena memang tidak adanya sisitem pengawasan dan controlling yang maksimal. Atau malah bisa jadi karena para pimpinan yang ada, cuman bisa lempar sana-sini program dan kebijakan, tidak mendalami benar konsep detail programnya. Alhasil, ya penyelewengan dengan segala bentuk alasan dengan mudahnya dilakukan. Sudah saatnya kita harus berani untuk membuat sebuah perubahan yang berbeda denga kebiasaan yang ada. Sudah saatnya kita mengumpulkan keberanian melangkah ke zona baru, untuk mendapatkan sebuah perubahan. Ini memang beresiko. Tapi saya yakin setiap langkah kita pasti akan ada bayarannya.  Sudah saatnya kita memilih pemimpin yang berbeda yang memberikan penawaran konsep yang berbeda dari yang lainnya, yang memilki pemikiran simple, enggak ribet, tapi pasti. Karena memang sudah bukan lagi hal janji-janji indah yang masyarakat butuhkan tapi sebuah kepastian. Iya, kami mengharap sebuah kepastian.

Bicara tentang sebuah kewibawaan, memanglah saya melihat pilihan saya dari postur kewibawaan tidak lebih dari yang lain. Bahkan mereka memilki lebih. Tapi coba perhatikan dengan detail, bagaimana progress  perubahan sikap dan kewibawaan yang ada dalam diri pilihan saya, semenjak menjadi calon presiden. Banyak hal yang berubah kearah lebih meyakinkan. Itu saya rasa bukanlah sebuah hal yang dengan main-mainnya dilakukan. Tapi, saya melihat ini menunjukkan bahwa Beliau benar-benar lebih siap dari waktu ke waktu untuk memimpim Indonesia . Ada sebuah adaptasi yang cepat yang dilakukan olehnya, penempatan diri dan kesadaran bagaimana Ia harus bersikap dalam sebuah situasi yang ada. Saya yakin, ini adalah kabar yang baik dan sebuah pembuktian yang tidak lagi dapat dibantah bahwa nantinya, Beliau akan mampu memiliki kewibawaan yang lebih daripada hari ini, dan mampu menunjukkan kewibawaan Negara Indonesia :)

Kami selalu mendukung Anda Pak. Kami percaya Anda adalah pilihan bagi kami, kaum yang benar-benar menginginkan dan bertekad untuk memiliki sebuah Perubahan. Kami akn nasib Bangsa kami akan jauh lebih Baik, khususnya daam hal kesejahteraan dan kemakmuran. Salam 2 JARI :)

Oke, ini adalah opini dari kaca mata saya pribadi. Ini bukanlah sebuah kampanye yang saya lakukan, tetapi hanya menegaskan dan menjelaskan alasan saya memilih Jokowi. Untuk keluarga seisi rumah yang berbeda pendapat dengan saya, juga sahabat-sahabat saya yang juga memiliki pendapat berbeda, Saya yakin, setiap kita sebenarnya memiliki tujuan yang sama baiknya untuk Negri kita, namun mungkin cara dan jalan kitauntuk mewujudkannya yang berbeda. Yaahaa! Perbedaan adalah sebuah hal yang wajar kawan. Yuuk, kita ramai-ramai untuk mneyemarakkan pesta demokrasi ini, sungguh keputusan kita memiliki dampak yang besar untuk saudara-saudara kita di seluruh Indonesia. :) Selamat Pesta Demokrasi Negriku, semoga siapapun yang terpilih mendpatkan ridhoNya Allah. Amin.

1 comment:

  1. waah.. asik baca ternyata kampanye. enggak nyangka sampai di bawa arus.

    sekarang sudah menjadi salam 3 jari untuk INDONESIA !!!

    ReplyDelete